Dalam persetujuan tersebut ditandai dengan penandatanganan bersama antara
DPRD dan Pemerintah Kota Depok.
Rapat paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Kota Depok, Ade Supriyatna dan
dihadiri Wakil Walikota Depok Chandra Rahmansyah, 37 dari 39 anggota dewan – 34
hadir langsung dan 3 hadir secara virtual.
Rapat yang diawali dengan penyampaian laporan Badan Anggaran (Banggar) DPRD
Kota Depok oleh Edi Masturo menyampaikan bahwa APBD 2026 Pendapatan Rp.4.165
Triliun, Belanja Rp.4,395 Triliun.
Ia menjelaskan bahwa Banggar bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD)
telah melakukan pembahasan secara intensif, demokratis, dan dinamis, dengan
tetap menjunjung prinsip akuntabilitas serta memastikan pemanfaatan uang rakyat
untuk kemakmuran masyarakat.
Lebih lanjut, Edi memaparkan struktur Rancangan APBD 2026 yang telah
disepakati Pendapatan Daerah adalah Rp.4,165 Triliun.
Pendapatan Asli Daerah (PAD): Rp.2,457 triliun2. Pendapatan Transfer:
Rp.1,707 triliun, Belanja Daerah: Rp.4,395 Triliun, Belanja diarahkan untuk
pemenuhan mandatory spending, layanan dasar, serta target prioritas
pembangunan.
Rinciannya: Belanja Operasi: Rp.3,529 triliun, Belanja Modal: Rp700,7
miliar, Belanja Tak Terduga: Rp.67 miliar, Dengan struktur tersebut, APBD 2026
mengalami defisit Rp.230,725 miliar, yang akan ditutupi melalui pembiayaan
netto.
Pembiayaan tersebut meliputi Penerimaan Silpa (sisa anggaran tahun
sebelumnya): Rp.160,7 miliar, Penerimaan pembiayaan utang daerah: Rp.82,5
miliar, Pengeluaran pembiayaan: pembayaran pokok utang Rp.2,475 miliar dan
penyertaan modal kepada PT Tirta Asasta Rp10 miliar, sehingga silpa akhir tahun
dipastikan nol rupiah.
Tujuh Catatan Strategis Banggar Banggar DPRD juga memberikan sejumlah catatan
penting yang wajib ditindaklanjuti Pemkot Depok, antara lain:
1. Kenaikan insentif RT, RW, dan LPM, dipenuhi melalui optimalisasi anggaran
Desember dan ABT 2026.
2. Pembangunan Flyover Margonda–Juanda, disetujui dengan syarat Pemkot
melengkapi DED, FS, dan dasar hukum yang kuat.
3. Penyertaan modal Rp10 miliar kepada PT Tirta Asasta untuk meningkatkan
layanan air bersih.
4. Penambahan anggaran sosialisasi & penyerapan aspirasi DPRD.
5. Penanganan darurat infrastruktur kesehatan di RSUD KiSA sebesar Rp.2
miliar dari dana BLUD.
6. Kebutuhan anggaran Porprov Jawa Barat 2026, diprioritaskan pada perubahan
APBD.
7. Penundaan usulan Jembatan Bulak Barat dan pelatihan bahasa Jepang karena
keterbatasan fiskal.
Edi menutup laporannya dengan mengapresiasi kerja sama DPRD, TAPD dan
seluruh perangkat daerah sehingga pembahasan APBD 2026 berjalan lancar.
Dalam sambutannya Wakil Wali Kota Depok Chandra Rahmansyah menyampaikan
apresiasi kepada Banggar dan TAPD atas kerja keras menyelesaikan pembahasan
APBD dengan disiplin dan atmosfer kerja yang konstruktif.
“Sinergi antara eksekutif dan legislatif inilah yang menjadi prasyarat
penting dalam pembangunan daerah,” ujar Chandra.
Ia menjelaskan bahwa penyusunan APBD 2026 dilakukan dalam kondisi fiskal
yang menantang, seiring menurunnya pendapatan transfer dari pusat dan provinsi,
sementara kebutuhan pelayanan dasar terus meningkat. Meski Depok dikategorikan
memiliki kapasitas fiskal tinggi, ruang fiskal tetap terbatas akibat beban
belanja wajib untuk pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur dasar.
Lebih lanjut, kepada semua pihak diharapkan dapat mendukung pembangunan
Flyover Margonda, pentingnya pembangunan Flyover Margonda, yang diyakini dapat
mengurai kemacetan di koridor Margonda –Juanda serta mendorong pertumbuhan ekonomi
kawasan, khususnya sektor perdagangan, jasa, dan UMKM.
“Saya mengajak seluruh unsur untuk memberikan dukungan terhadap rencana
pembangunan flyover Margonda. Infrastruktur ini diharapkan dapat meningkatkan
mobilitas masyarakat dan efisiensi perjalanan,” tegasnya.
APBD 2026 adalah representasi dari harapan masyarakat Depok untuk pelayanan
publik yang lebih baik.
“Kita ingin memastikan setiap rupiah APBD memberikan dampak nyata bagi warga
yang lebih tepat dilayani, lebih nyaman hidupnya, dan lebih sejahtera
kehidupannya, inilah semangat Depok Maju,” ujarnya.
“Diakhir sambutannya, Chandra mengajak seluruh pihak untuk terus memperkuat
kolaborasi antara eksekutif dan legislatif dalam pengelolaan APBD 2026 dan
benar-benar dapat dikerjakan untuk kesejahteraan seluruh warga masyarakat Kota
Depok,” pungkasnya

This post have 0 comments
EmoticonEmoticon